LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI HEWAN
PRAKTIKUM PENGAMATAN SISTEM
PENCERNAAN
PADA AYAM

OLEH:
KELOMPOK 1
AGUNG PANGESTU DARMAWAN 1610515310001
FAISAL SYIFA UTAMA 1610515110002
HERDA RIANTI 1610515320007
MASRUROH 1610515220015
NOR IHSAN RIFANI 1610515210021
USWATUN KASANAH
1610515220026
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum.
Tentunya dalam penulisan
laporan ini masih banyak kekurangannya,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Banjarbaru, 12 Oktober 2016
Penulis
Kelompok 1
|
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ................................................................................. iDAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
BAB I.
PENDAHULUAN .......................................................................... ........... 1
1.1 Latar belakang .......................................................................... ........... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3
BAB III.
METODOLOGI ........................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................... 6
3.3 Metode Praktikum .................................................................... 7
3.4 Prosedur Kerja....................................................................................... 7
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................
8
4.1
Hasil....................................................................................................... 8
4.2
Pembahasan........................................................................................... 9
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 12
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 12
5.2 Saran ......................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................. 13
LAMPIRAN........................................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Saluran
pencernaan adalah salah satu saluaran yang ada didalam tubuh ternak. Saluran
percernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk dapat diserap oleh tubuh, melalui proses pemegangan, mastikasi (mengunyah), deglutition (menelan), pencampuran, dan
dekomposisi (makanan dirubah menjadi bentuk partikel yang larut dan dapat
diserap) melibatkan proses kimia (enzimatik), fermentasi mikroba dan resorbsi atau absorbsi (Riyadhi, 2015).
1.2
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk
mengamati perbedaan organ dan sistem pencernaan pada hewan.
2. Untuk
memahami konsekuensinya terhadap adaptasi pakan dari hewan tersebut.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Ayam
Ayam
adalah salah satu unggas (Tillman, 1998)
2.2
Kelinci
Kelinci adalah salah satu hewan
monogastrik (Usman, 2010)
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada Hari Selasa
Tanggal 22 November 2016 pukul 10.00 – 12.00 WITA bertembat di Laboratorium
Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
yang dipergunakan pada praktikum pengamatan sistem pencernaan dapat dilihat di
table 3.2.1
Tabel 3.2.1 Alat dan kegunaan yang digunakan
saat praktikum organ pencernaan pada ternak unggas
NO
|
Alat
|
Fungsi
|
1
|
Gunting Bedah
|
Digunakan
untuk memotong kulit dan daging pada ayam
|
2
|
Pinset
|
Digunakan
untuk mengambil benda yang kecil dan tidak dapat dijangkau oleh tangan
|
3
|
Jarum Pentol
|
Digunakan
untuk organ pencernaan sampel
pada sterofom
|
4
|
Sterofom
|
Digunakan
untuk mrletakkan organ pencernaan sampel
|
5
|
Papan Bedah
|
Digunakan
untuk meletakkan sampel saat pembedahan
|
6
|
Meteran Kain
|
Digunakan
untuk mengukur panjang organ pencernaan pada sampel
|
7
|
Handphone
|
Digunakan
untuk mendokumentasi kegiatan
praktikum pembedahan ayam
|
8
|
Pisau Bedah
|
Digunakan
untuk membelah bagian tubuh sampel yang tak bisa dipotong oleh gunting bedah
|
Bahan
dan kegunaan yang digunakan sebagai pengamatan sistem pencernaan dapat dilihat
di table 3.2.2
Tabel 3.2.2 Bahan dan kegunaan yang digunakan
saat praktikum organ pencernaan pada ternak unggas
NO
|
BAHAN
|
KEGUNAAN
|
1
|
Ayam
Broiler
|
Sebagai
sampel percobaan
|
3.3 Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum
ini adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum.
2. 2.Menyembelih ayam broiler yang
telah disediakan dengan menggunakan alat pemotong berupa pisau yang tajam.
3. Setelah ayam dipastikan telah mati,
kemudian ayam dikuliti sampai terbuka semua kulit ayam.
4. Setelah dikuliti, kemudian ayam
dibedah untuk diambil alat pencernaan dan organ tambahannya.
5. Mencatat
ukuran organ-organ pencernaan ayam.
6. Mengidentifikasi
letak/posisi organ-organ pencernaan serta fungsinya.
3.4 Prosedur Kerja
1. Sayatlah
kulit dipersendian paha kiri dan kanan dan patahkan persendian tersebut sampai
lepas dari engselnya.
2. Guntinglah
otot perut paling bawah, mulai dari bagian tengah kebagian pinggir perut
sebelah kanan dan kiri, terus kearah persendian bahu kanan dan kiri sampai
tergantung beberapa tulang rusuk.
3. Uraikan otot perut dan dada tersebut sehingga
terlihat rongga perut dan dada.
4. Keluarkan
secara hati-hati organ saluran pencernaan tersebut.
5. Amati
organ saluran pencernaan.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil praktikum menunjukan bahwa alat pencernaan pada hewan unggas
dimulai dari:
1. Paruh
Mulut unggas umumnya disebut
dengan paruh. Paruh pada unggas ini berfungsi untuk menjepit makanan,
memecahkan makanan dan menghasilkan air ludah yang mengandung enzim saliva.
Bentuk pada paruh unggas bermacam-macam menyesuaikan dengan makanan utamanya. Unggas
akan memilih-milih makanan sesuai dengan ukuran mulut atau paruhnya.
Menurut Amrullah (2004), bentuk paruh pada unggas disesuaikan dengan
bentuk makanannya paruh runcing jika makanan utamanya adalah bijian kecil,
dan berbentuk runcing bengkok dapat digunakan untuk menyobek mangsanya dan
memecah bijian yang besar. Mulut pada unggas ditandai dengan tidak adanya
bibir, pipi, dan gigi. Pengganti fungsi gigi pada mulut unggas terdapat pada
lidah dan juga paruh
2. Eshofagus
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, diketahui panjang esophagus ayam adalah
8 cm. Esopagus membentang disepanjang leher dan thorax, kemudian berakhir di proventriculus, merupakan penghubung
antara dasar mulut dengan crop dan ventriculus. Esophagus menghasilkan mukosa
yang berfungsi untuk membantu melicinkan pakan menuju tembolok (Yuwanta,
2004). Perbedaan
panjang yang dapat terjadi dikarenakan esophagus didalam kepala
tidak ikut diukur atau masih menempel didalamnya sehingga tidak dapat
dikeluarkan (Neil,1991) Hal tersebut berkaitan dengan data
panjang esophagus yang
tidak terukur karena sisanya berada didalam kepala.Perbedaan ini juga dapat
dipengaruhi oleh pemberian pakan atau jenis pakan yang dikonsumsi, penyakit,
umur, dan jenis unggas (Yuwanta, 2004).Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat
Sarwono (1998) bahwa Faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan
dari panjang oesophagus kedua ayam adalah jumlah pakan yang dikonsumsi, jenis
pakan, umur dan jenis kelamin.
3. Tembolok
(Crop)
Berdasarkan praktikum yang kami
lakukan, diketahui panjang tembolok ayam adalah 8 cm.
Menurut Crompton (1999) sebelum kerongkongan memasuki rongga
tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang
dikenal sebagai crop (tembolok). Tembolok merupakan modifikasi dari esophagus yang berperan sebagai
tempat penyimpanan pakan, dimana pakan yang disimpan dalam tembolok hanya
bersifat sementara. Di dalam tembolok jarang terjadi proses pencernaan, kecuali
pencampuran sekresi saliva dari mulut yang dilanjutkan aktifitasnya di tembolok
4. Proventriculus
Berdasarkan praktikum yang kami
lakukan, diketahui panjang proventrikulus ayam adalah 8 cm
Proventriculus adalah suatu peleburan dari kerongkongan sebelum
berhubungan dengan gizzard (empedal). Pada proventrikulus terjadi pencernaan
secara kimiawi, karena terdapat enzim Pepsin dan HCL. Pepsin membantu
pencernaan protein, dan HCl disekresi oleh glandular cell, oleh karena pakan
berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan
disini, akan tetapi sekresi enzim mengalir ke dalam gizzard sehingga dapat
bekerja disini (Muljowati, 1999).
5. Gizzard
Berdasarkan praktikum yang kami
lakukan, diketahui Gizzard ayam
memiliki panjang 5 cm. Gizzard disebut juga muscular stomach (perut
otot) atau empedal. Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian atas usus
halus. Fungsi utama empedal adalah melumatkan pakan dan mencampur dengan
air menjadi pasta yang dinamakan chymne. Ukuran dan kekuatan
empedal dipengaruhi oleh kebiasaan makan ayam tersebut.Ayam yang dipelihara
empedalnya lebih kuat dari pada ayam yang dikurung (Yuwanta,
2004).
Mukosa permukaan gizzard
mensekresikan coilin yang berfungsi melindungi permukaan empedal terhadap
kerusakan yang mungkin di sebabkan oleh pakan atau zat lain yang tertelan.
Didalam gizzard terjadi pencernaan secara mekanik yang dibantu
oleh grit (bebatuan) untuk membantu memecah pakan.
6.
Usus
Halus
Berdasarkan praktikum yang kami
lakukan, diketahui Usus
halus ayam memiliki panjang 145 cm. Organ tubuh ini
menghubungkan gizzard dengan usus besar. Di dalam rongga perut usus halus
digantungkan oleh selaput penggantung yang disebut mesentrium. Usus halus
berfungsi dalam digesti, absorpsi, penyerapan zat makanan yang larut dalam
garam organik. Usus halus secara anatomis dibagi menjadi tiga bagian yaitu
duodenum (21 cm), jejunum (64 cm), dan ileum (60 cm). Segmen yang pertama,
duodenum, bermula dari ujung distal gizzard. Bagian ini berbentuk kelokan,
disebut sebagai duodenal loop. Di dalam duodenum terdapat pancreas yang
berfungsi untuk mensekresikan pancreatic juice yang mengandung enzim amylase,
lipase, dan tripsin. Jejunum dan ileum merupakan segmen yang sulit dibedakan
pada saluran pencernaan ayam. Beberapa ahli menyebut kedua segmen ini sebagai
usus halus bagian bawah (Suprijatna, 2005).
7. Usus Buntu
Berdasarkan Coecum terdiri
atas dua coeca atau
saluran buntu yang berukuran panjang 20 cm.Di dalam Coecum terjadi pencernaan
mirobiologi, karena pencernaan serat kasar dilakukan oleh bakteri pencernaan
serat kasar (Yuwanta, 2004).
8. Usus Besar
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan diketahui panjang dan
berat usus besar ayam adalah 9 cm. Usus besar juga
dinamakan intestinum crasum. Fungsi usus besar yaitu untuk
perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi feses
yang kemudian juga tercampur dengan urine membentuk ekskreta.
9.
Kloaka
Kloaka
merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan muara saluran reproduksi.
Kloaka berfungsi sebagai pengeluaran sisa pencernaan.
Ayam juga mempunyai
organ tambahan yang mempunyai hubungan dengan saluran pencernaan dengan ada nya
duktus yang berfungsi sebagai saluran untuk mengekresikan material dari organ
tambahan kesaluran pencernaan yang bergun auntuk kelancaran proses pencernaan pakan.
Ada tiga ayam pencernaan tambahan yaitu hati, pancreas dan lainnya.
(Nurhayanto, 2013).
Hati
Hati terletak diantara
gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri dari 2 lobus, yaitu lobus exterdan
sinister. Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorbs adalah produksi empedu.
Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan dan eksresilim bah produk,
seperti kolesterol dan hasil sampingan degradasi hemoglobin.
a.
Pankreas
Pankreas terletak pada lipatan
duodenum pancreas mensekresikan cairan pancreas kedundenum melalui ductus pancreaticus
dan menghasilkan enzim yang mendaetikarbohidrat, lemak dan protein.
b.
Limfa
Limfa berbentuk agak bundar
berwarna kecoklatan dan terletak pada titik antara proventikulus gizzard dan hati.
Fungsi dari limfa sampai sekarang belum diketahui hanya diduga sebagai tempat untuk
memecah sel darah untuk menyimpan Fe dalam darah.
Screenshoot saat
kegiatan praktikum berlangsung :
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa organ pencernaan pada ternak
unggas terdiri dari dua bagian, yaitu alat pencernaan dan organ tambahan. Alat
pencernaan pada ternak unggas terdiri dari esophagus, crop, proventikulus,
gizzard, duodenum, jejunum, ilieum, coecum, usus
besar, dan kloaka.Adapun organ tambahan pada ternak unggas
terdiri dari hati, pankreas, dan limfa.
5.2
Saran
Perlu praktikum dengan menggunakan organ
percernaan yang segar agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui aroma, batas –
batas organ yang sebenarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Rasmada, S. 2008. Analisis
Kebutuhan Nutrien dan Kecernaan Pakan pada Owa Jawa (Hylobates moloch) di Pusat
Penyelamatan Satwa Gadog-Ciawi Bogor.Skripsi.Fakultas Peternakan Institut
Pertanian Bogor.
Rasyaf, M. 2004. Beternak
Ayam Pedaging. Cetakan ke-24. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sarwomndo.1990. Fisiologi
Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. UGM Press Yogyakarta. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Sembiring, P. 2009. Peningkatan kecernaan protein dan energi bungkil inti sawit fermentasi pada ayam broiler .Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 626 – 632.
Sembiring, P. 2009. Peningkatan kecernaan protein dan energi bungkil inti sawit fermentasi pada ayam broiler .Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 626 – 632.
Suprijatna. 2005. Ilmu
Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tillman, A.D., H. Hartadi, S.
Reksohadiproji, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosutjoko. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta.
Wahju, J. 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan III. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Yuwanta, Tri. 2004. Dasar
Ternak Unggas. Kanisius.Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar