LAPORAN KEGIATAN USAHA (LKU)
AYAM BROILER

Oleh :
USWATUN KASANAH
NIS : 16.1.002.5.14.028
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN
DINAS PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN
SMK-SPP NEGERI PELAIHARI
2015
LAPORAN KEGIATAN USAHA (LKU)
AYAM PEDAGING (BROILER)
Laporan Kegiatan Usaha (LKU) ini disusun
sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian mata pelajaran
Kewirausahaan semester IV di SMK-SPP Negeri Pelaihari Provinsi Kalimantan
Selatan
OLEH :
USWATUN KASANAH
NIS : 16.1.002.5.14.028
Disetujui tanggal........ Mei
2015
Mengetahui,
Kepala sekolah
H. Syamsuri, Sp.t, MM
NIP. 19630314
198403 1 009.......
|
Pembimbing
Drh. Arif
Febianto
NIP. 19810228 201001 1 010
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh yang maha Esa karena rahmat, taufik
serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Usaha (LKU)
ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian pada semester IV pada tahun
ajaran 2014 – 2015.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucaokan terimakasih kepada :
1.
Bapak H.
Syamsuri selaku kepala SMK SPP Negeri Pelaihari
2.
Bapak Ir. Laras
Bambang Kurnianto selaku guru mata pelajran Kewirausahaan
3.
Bapak Drh.
Arief Febrianto selaku pembimbing Swakarya
Saya
menyadari bahwa dalam menyelesaikan LKU ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran
guna menyempurnakan LKU ini dan bagi pembaca khususnya.
Pelaihari, April 2015
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR ISI.................................................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................
1
1.2. Tujuan Usaha...........................................................................................
2
BAB II. TINJAUAN USAHA
2.1.
Aspek Teknis............................................................................................
3
2.2.
Aspek Sosial.............................................................................................
6
2.3. Aspek Pasar..............................................................................................
7
BAB III. PELAKSANAAN USAHA
3.1. Lokasi dan Skala Usaha...........................................................................
8
3.2. Investasi dan Modal
Kerja.......................................................................
8
BAB IV. PERENCANAAN
PEMBIAYAAN
4.1. Sumber Dana...........................................................................................
13
4.2. Pengelolaan Usaha..................................................................................
13
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan dan Saran............................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
15
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Program Kesehatan
Ayam Broiler..............................................
16
Lampiran 2 Standar Pemeliharaan Ayam Broiler........................................... 17
Lampiran 3 Recording
Pemeliharaan Ayam Broiler......................................
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Prospek Usaha
Ayam merupakan
unggas penghasil daging yang sangat popular dimasyarakat Indonesia saat ini. Hal itu karena usaha peternakan ayam masih
merupakan sektor kegiatan ternak yang paling cepat dan paling efisien untuk
memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan
sebagai mata pencaharian pokok dan hasil yang cukup menjanjikan keuntungannya (
Nuroso,2010 ).
Tidak ada data
yang jelas mengenai jumlah dan skala usaha di seluruh negara di dunia ini. Namun yang pasti, perkembangan jumlah dan
skala usaha budi daya ternak unggas selalu bertambah dari tahun ke tahun, dari
jumlah dan skala yang kecil menjadi skala industri dengan jumlah ayam yang
dipelihara mencapai ratusan ribu sampai jutaan ekor ayam.
Kendala
keterbatasan lahan untuk membangun kandang disiasati dengan cara membuat
kandang modern yang dilengkapi dengan peralatan yang serba otomatis. Tenaga kerja pada usaha budi daya ayam
broiler hampir seluruh 95% dilakukan dengan sistem kontrak per periode. Tenaga kerja dibayar berdasarkan jumlah berat
daging ayam yang di panen atau berdasarkan ayam yang dijual per ekor. Sistem upah borongan merupakan cara yang
paling sederhana dan saling menguntungkan.
Saat ini, ayam pedaging
diidentikan dengan ayam broiler. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa
pertumbuhan ayam broiler sangat fantastik sejak berusia 1-5 minggu. Bayangkan
ayam broiler yang berusia enam minggu saja tubuhnya sudah sebesar ayam kampung
dewasa.
Ada banyak
keuntungan dari mempersingkat waktu panen tersebut, antara lain biaya produksi
menjadi lebih sedikit dan tingkat kematian bisa diminimalkan. Selain itu kekaguman
orang terhadap ayam broiler karena rasanya yang khas, empuk dan dagingnya banyak
diolah masyarakat menjadi makanan – makanan yang lezat seperti : soto, opor
ayam, sate, ayam goreng, dll ( Rasyaf M, 1983).
Selain itu, ayam broiler juga mempunyai
kekurangan salah satu diantaranya adalah ayam brioler sangat rentan terhadp
penyakit. Ayam bisa terserang penyakit karena faktor lingkungan atau kondisi tubuh
ayam yang bersangkutan. Apabila satu ayam dalam satu kandang sudah
terserang penyakit maka cepat sekali
ayam yang lain terjangkit penyakit bahkan penyakit tersebut dapat lebih
berbahaya dari pada ayam yang terserang penyakit pertama kali. Terutama
penyebaran penyakit dalam satu kandang.
Pemeliharaan
ayam pedaging dilakukan karena cara mendapatkan DOC (Day Old Chick) yang mudah.
DOC diperoleh dari PT. Patriot Intan Abadi jenis Ros dikarenakan bibit ini
lumayan bagus dan pemeliharaanya yang cepat.
1.2 Tujuan Usaha
Adapun tujuan
usaha pemeliharaan ayam broiler ini antara lain adalah :
1.
Mempraktikan dan
menerapkan ilmu yang didapat penulis dari sekolah.
2.
Memperdalam
pengetahuan dan pengalaman dalam usaha budidaya ayam broiler.
3.
Membiasakan
bekerja dan berwirausaha.
4.
Berlatih
memasarkan karkas ayam broiler.
5.
Melatih
kedisiplinan, kemandirian dan ketelatenan.
BAB II
TINJAUAN USAHA
2.1 Aspek Teknis
Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha pemeliharaan ayam pedaging antara
lain :
2.1.1 Kandang
Kondisi kandang yang nyaman akan menunjang
produktivitas ayam broiler secara optimal. Hal tersebut tentu berimbas pada
keuntungan yang diperoleh semakin tinggi. Kandang
yang digunakan untuk pemeliharaan ayam
broiler adalah di kandang panggung milik SMK – SPP Negeri Pelaihari. Jenis kandang yang dimiliki oleh SMK – SPP Negeri
Pelaihari adalah kandang ayam panggung yang dibuat dengan sistem kolong
sehingga lantai kandang renggang (slat) dan lantai kandang terbuat dari kayu
yang diatur dengan jarak tertentu sehingga kaki ayam tidak terperosok dan
kotoran ayam dapat langsung jatuh kebawah kolong kandang. Kelebihan kandang
panggung diantaranya :
a. Lantainya renggang sehingga sirkulasi udara
menjadi lebih baik.
b. Lantai kandang tidak kotor dan kering karena
kotoran ayam dan pakan yang tercecer langsung jatuh kebawah kolong.
c. Mengurangi resiko penyakit yang bersumber dari
litter, seperti Coccidiosis.
Selain memiliki kelebihan, kandang panggung juga memiliki kelemahan.
Kelemahan kandang panggung terutama pada biaya awal yang relatif mahal dan kotoran
sulit dibersihkan.
Gambar 1. Kandang Ayam (Panggung)
|
Gambar 2. Tirai kandang dibuka
|
Sedangkan perlengkapan
kandang yang diperlukan untuk pemeliharaan ayam
pedaging antara lain :
1. Tempat pakan
2. Tempat minum
3. Penerangan
Gambar 4. Lampu Penerang
|
Gambar 3. Tempat Pakan dan Minum
|
2.1.2 Bibit
Bibit yang digunakan pada praktek pemeliharaan ayam broiler adalah bibit yang dibeli dari PT. Patriot Intan Abadi
jenis Ros yang pada
satu box berisi 101
ekor DOC. DOC yang dipelihara tergolong
bibit yang cukup baik karena DOC
terlihat aktif, matanya bersinar, bulunya bersih, tidak terdapat kelainan fisik dengan berat
rata-rata 45
gram.
2.1.3 Pakan dan minum
Pakan yang digunakan pada praktek swakarya kali ini ada beberapa macam diantaranya
adalah pakan starter Malindo, BR 511, dan BR 1. Keadaan pakan yang kami gunakan mempunyai
kualitas yang masih terjaga dan terjamin dikarenakan cara penyimpanannya yang
baik dan tidak
hancur.
Selain pemberian pakan, hal yang harus dilakukan adalah
pemberian air minum pada DOC. Untuk pemberian air minum ketika DOC baru datang ialah air
minum dicampur dengan air gula untuk mengganti energi
ayam yang kelelahan selama dalam
perjalanan. Setelah hari
pertama diberikan air minum dan campuran vitamin atau obat-obatan seperti
vithachick dan therapy. Sehingga memacu pertumbuhan ayam dan mencegah munculnya
penyakit. Air minum yang
digunakan
bersumber dari air sumur di dekat kandang
dan
pemberian air minum pada ayam broiler diberikan secara ad-libitum ( Selalu tersedia ).
2.1.4 Pencegahan penyakit
2.1.4.1 Vaksinasi
Vaksinasi adalah usaha
memasukan vaksin kedalam tubuh ternak untuk melindungi ternak dari serangan
penyakit tertentu. Vaksinasi ditujukan untuk merangsang pembentukan zat
kekebalan yang sesuai dengan jenis vaksinnya.
Tabel 1. Pelaksanaan vaksinasi
Umur
|
Jenis Vaksin
|
Dosis
|
Cara pemberian
|
Tujuan
|
3 hari
|
ND I
|
1 tetes/ekor
|
Tetes mata
|
Memberikan kekebalan ayam terhadap penyakit ND.
|
14 hari
|
Gumboro
|
10 ml/ekor
|
Air minum
|
Memberikan kekebalan ayam terhadap penyakit Gumboro.
|
21 hari
|
ND II
|
0,5 ml/ekor
|
Suntik IM dada
|
Memberikan
kekebalan ayam terhadap penyakit ND.
|
2.1.4.2 Pemberian Obat dan Vitamin
Pemberin obat dan vitamin yang dilakukan ialah dengan memberikan
antibiotik Therapy dan Vitachick yang diberikan dengan mencampurkan kedalam air
minum ayam. Fungi dari Vitachick tersebut bagi ayam adalah untuk meningkatkan
kondisi tubuh, pertumbuhan, dan pemulihan akibat vaksin. Sedangkan Therapy
berfungsi untuk mencegah penyakit CRD/ Snot/ Pullorum.
Gambar 6. Therapy
|
Gambar 5. Vitachick
|
2.1.5 Penyakit yang menyerang
Penyakit yang menyerang ayam broiler selama pemeliharaan antara
lain :
2.1.5.1 Chronic
Respiratory Disease (CRD)
Penyebab penyakit
CRD adalah virus yang agen penyakitnya sering disebut dengan nama Infectious
Bursal Agent (IBA).s
Gejala klinis ayam yang terserang penyakit CRD diantaranya :
· Eksudat di hidung sehingga batuk
· Eksudat di trachea menyebabkan
ngorok
· Pertumbuhan terhambat, produksi telur turun
· Pada broiler lebih banyak menyerang pada umur 4 – 6 minggu
· Morbiditas tinggi, mortalitas rendah
· Menyebabkan komplikasi dengan bakteri lain à CRD komplek
Penularan penyakit
dapat terjadi dari telur tetas yang tercemar, dan anak yang terinfeksi bisa menular
kepada anak ayam yang lain melalui udara saat ayam batuk, pencemaran alat kandang.
Pengendalian dan
pencegahan dapat dilakukan dengan menghilangkan faktor pemicu penyakit seperti,
manajemen
kurang baik, kadar amoniak tinggi, kandang berdebu, kelembaban tinggi,
fluktuasi temperature.
2.2
Aspek Sosial
Dampak sosial yang timbul dan
dirasakan oleh masyarakat dengan adanya usaha pemeliharaan ayam broiler adalah
sebagai berikut :
2.2.1 Dampak positif
Dampak positif
dari pemeliharaan ayam broiler antara lain :
a.
Ikut serta
dalam meningkatkan nilai gizi masyarakat.
b.
Memenuhi
keperluan konsumen terhadap daging ayam.
c.
Kotorannya
dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman.
2.2.2 Dampak negatif
Dampak negatif dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain :
a.
Kotorannya dapat
menimbulkan bau yang tidak enak.
b.
Dapat menjadi
tempat penularan penyakit
c.
Kualitas udara
menurun akibat emisi dan debu dari kotoran ternak.
2.3
Aspek Pasar
Setiap usaha sangat ditentukan oleh situasi pasar. Oleh Karena itu,
mengenal pasar merupakan hal yang penting. Sebab sangat menentukan usaha yang
dijalankan akan berhasil atau tidak. Sebagai peternak, dituntut untuk memahami
situasi pasar tersebut. Untuk mengetahui permintaan pasar akan daging ayam, peternak
harus jeli dalam mengamati harga jual pasar agar peternak tidak mengalami
kerugian.
Pemasaran
yang kami dilakukan pada praktek swakarya ini
ialah menjual dengan cara karkas yang dilakukan dengan menawarkan ke masyarakat
sekitar sekolah dan hidup yang dijual langsung pada broker. Dengan harga pasaran ayam broiler berkisar
antara Rp 11.0000
per kg bobot ayam hidup dan 15.000 per
kg karkas.
BAB III
PELAKSANAAN USAHA
3.1 Lokasi dan Skala Usaha
3.1.1 Lokasi
Lokasi dalam suatu
usaha peternakan merupakan salah satu
syarat penting dalam menjalankan suatu usaha. Dalam memilih tempat untuk
mendirikan suatu kandang broiler harus memperhatikan syarat – syarat dibawah
ini :
·
Jauh dari
keramaian dan pemukiman penduduk
·
Dekat dengan
sumber air dan pakan
·
Lokasi
sebaiknya termasuk areal agribisnis agar terhindar dari penggusuran
Sedangkan lokasi yang kami
gunakan pada saat pemeliharaan ayam
broiler adalah kandang ayam broiler milik SMK SPP Negeri Pelaihari.
3.1.2 Skala Usaha
Skala
usaha pemeliharaan ayam broiler pada praktek ini adalah 101 ekor dengan modal
pemeliharaan Rp. 3.500.000,00 yang didapat dari iuran semua anggota kelompok.
3.2 Investasi dan Modal Kerja
3.2.1 Investasi
Investasi
adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau
keuntungan tertentu atas uang dana tersebut.
No
|
Uraian
|
Banyaknya
|
Ukuran
|
NB
(Rp)
|
NS(Rp)
|
UE
(Th)
|
1
|
Kap Lampu
|
3
|
Kecil
|
6.000,00
|
-
|
1
|
2
|
Lampu
|
3
|
100 Watt
|
15.000,00
|
-
|
1
|
3
|
Kabel
|
12,5
|
Meter
|
12.500,00
|
-
|
1
|
Jumlah
|
33.500,00
|
* Catatan : Kandang dan peralatan meminjam dari sekolah
3.2.2 Modal Usaha
Modal usaha yang
diperlukan pada praktek usaha ini antar lain :
a. DOC MB 1 box @ Rp 505.000,00 =Rp 505.000,00
b. Pakan BR511 6 sak @ Rp 337.000,00 =Rp.2.023.000,00
c.
Vaksin
1. ND I
1 ampul 100 dosis =Rp. 14.000,00
2.
ND II 1 ampul 100 dosis
=Rp. 10.000,00
3.
Gumboro 100 dosis =Rp. 8.000,00
d. Vitamin
1. Vitachick =Rp. 13.000,00
2. Therapy =Rp. 28.000,00
e.
Sekam 2 sak @ Rp.2.500,00 =Rp. 5.000,00
f.
Tirai 1 rol @ Rp 45,000,00 =Rp. 45.000,00
g.
Recording dan papan nama
kandang =Rp. 10,000,00
Jumlah
modal usaha =Rp.2.667.500,00
Jumlah Investasi dan Modal Kerja = Rp. 33.500,00 + 2.667.000,00
= Rp. 2.700.500,00
3.2.3 Hasil
Usaha
3.2.3.1
Input tetap
Input
tetap adalah pengeluaran biaya yang bisa digunakan untuk periode selanjutnya.
1.
Penyusutan
/ th =
a.
Kap Lampu =
= Rp.
6.000,00
b.
Kabel =
= Rp. 12.500,00
c.
Lampu
=
=
Rp. 15.000,00
= Rp. 33.500,00
2.
Penyusutan/bulan = 2/12 x Rp.33.500,00 = Rp. 5.583,00
Jumlah input tetap = Penyusutan/bulan + Bunga modal
= Rp. 5.583,00
+ Rp. 0,00
= Rp. 5.583,00
3.2.3.2 Input Variebel
Input
variebel adalah pengeluaran yang jumlahnya selalu berubah apabila output
berubah.
a.
DOC MB 1 box @ Rp 505.000,00 =Rp 505.000,00
b. Pakan BR511 6 sak @ Rp 337.000,00 =Rp.2.023.000,00
c.
Vaksin
1. ND I
1 ampul 100 dosis =Rp. 14.000,00
2.
ND II 1 ampul 100 dosis
=Rp. 10.000,00
3.
Gumboro 100 dosis =Rp. 8.000,00
d. Vitamin
1. Vitachick =Rp. 13.000,00
2. Therapy
=Rp. 28.000,00
e.
Sekam 2 sak @ Rp.2.500,00 =Rp. 5.000,00
f.
Tirai 1 rol @ Rp 45,000,00
=Rp. 45.000,00
g.
Recording dan papan nama
kandang =Rp. 10,000,00
Jumlah
modal usaha =Rp.2.667.500,00
Total Input =
Input + input variable
= Rp. 5.583,00 + Rp. 2.667.500,00
= Rp. 2.706.083,00
3.2.3.3
Output
1. Output utama
Output utama
adalah hasil penjualan dari produk utama.
a)
Jumlah ayam mula-mula = 101
ekor
b)
Mortalitas =
6/101 x 100
= 6
ekor
c)
Berat badan rata-rata =
1,8 kg
d)
Jumlah ayam yang terjual = 95
Cara
penjualan
|
Jumlah ayam
|
Total
berat
|
Harga/Kg
|
Jumlah
|
Karkas
|
12 ekor
|
21,6 kg
|
Rp.
15.000,00
|
Rp. 420.000,00
|
Hidup
|
83 ekor
|
145,15 kg
|
Rp.
11.000,00
|
Rp.
1.685.000,00
|
Jumlah
|
95 ekor
|
166,75 kg
|
Rp. 2.105.000,00
|
3.2.3.4 Perhitungan - perhitungan
a) Pendapatan pengelola
Pendapatan pengelola adalah hasil yang didapat
pengelola selama pelaksanaan kegiatan.
PP =
output total - input total
=
Rp. 2.105.000,00 – Rp. 2.706.500,00
= Rp.
– 601.083,00
b) Feed Conversion
Ratio ( FCR )
Feed conversion ratio ( FCR ) jumlah pakan yang diberikan untuk menghasilkan satu kg berat hidup ayam
broiler.
FCR =
=
= 1,79 kg
c) Indeks Presentasi (IP)
Indeks presentasi (IP) adalah Nilai rata- rata
dari satuan akhir dari kegiatan pemeliharaan.
IP =
=
=
= 273,17
BAB IV
PENDANAAN
4.1
Sumber Dana
Dalam
suatu usaha, salah satu faktor penentunya adalah modal. Modal usaha
pemeliharaan ayam broiler ini diperoleh dari iuran dari anggota kelompok yang
terdiri dari 5 orang, setiap orang dikenakan iuran sebesar Rp. 700.000,00 sehingga akan terkumpul uang
sebesar Rp. 3.500.000,00. Dan modal ini akan kami
gunakan sebaik – baiknya.
4.2
Pengelolaan Dana
Dana yang didapat dari iuran kelompok itu digunakan sebagai modal
awal dalam pelaksanaan usaha pemeliharaan ayam broiler. Supaya usaha ayam broiler ini dapat berkembang
dengan baik perlu adanya pengolahan dana yang tepat. Dana yang ada ini serahkan
kepada bendahara kelompok dibawah pengawasan ketua kelompok. Apabila ada keuntungan akan ditabung untuk
kedepannya dapat memperbesar skala usaha pemeliharaan
ayam broiler selanjutnya. Dan jika mengalami kerugian uang sisa pemeliharaan
akan tetap ditabung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat kami ambil dari pemeliharaan ayam broiler yang dilaksanakan pada 20 Februari 2015 sampai 26 Maret 2015 yaitu :
1. Kunci sukses usaha beternak adalah kemampuan
dalam merencanakan, mengelola atau memelihara dengan baik dan benar.
2. Limbah dari peternakan tersebut dapat dijadikan
sebagai pupuk dan biasa di gunakan sebagai biogas, sehingga tidak akan
mencemari lingkungan setempat.
3. Hasil praktek pemeliharaan ayam broiler mengalami
kerugian dikarenakan aspek pasar yang
jauh dari perencanaan.
5.2 Saran
Agar
pemeliharaan ayam broiler selanjutnya tidak mengalami kerugian lagi, hal – hal
yang harus dilakukan antara lain :
1.
Pemeliharaan
ayam broiler seharusnya menentukan waktu yang strategis agar tidak mengalami
kerugian karena harga ayam yang turun.
2.
Melakukan
kontrak dengan pedagang pasar atau warung makan untuk penjualan karkas.
3.
Memelihara ayam
sesuai dengan daya serap pasar.
4.
Selalu memantau
tren harga ayam broiler di pasaran.
5.
Lebih kompak
lagi dalam menjalankan pekerjaan dan pemeliharaan ayam.
DAFTAR PUSTAKA
Murtidjo, B. A. 2010. Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam. Yogyakarta.
Kanisius
Dwi, J. S. 2011. 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras
Pedaging. Bogor. Penebar Swadaya
Ferry, T. 2012. Ayam Broiler 22 Hari Panen Lebih Untung.
Tasikamalya. Penebar Swadaya
Nuroso,. 2010. Panen Ayam Pedaging Dengan Produksi 2x Lipat.
Jakarta. Penebar Swadaya
Rasyaf, M. 1983. Beternak Ayam Pedaging. Bogor. Penebar
Swadaya
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Program Kesehatan Ayam
Broiler
UMUR
(HARI)
|
OBAT/VAKSIN
|
DOSIS
|
CARA PEMBERIAN
|
TUJUAN
|
1
|
Air gula/vitachick
|
2 – 5 % air
|
Air minum
|
Mengembalikan energy yg hilang
saat perjalanan
|
2
|
Vitachick
|
1gr/lt air
|
Air minum
|
Meningkatkan kondisi tubuh,
pertumbuhan
|
3
|
Vaksin ND
|
1 tetes/ekor
|
Tetes mata
|
Mencegah penyakit ND
|
4
– 6
|
Vitachick
|
1gr/lt air
|
Air minum
|
Meningkatkan kondisi tubuh, pertumbuhan, pemulihan
akibat vaksin.
|
7 – 9
|
Air minum tanpa obat
|
|||
10 – 11
|
Therapy
|
1 gr/lt
|
Air minum
|
Mencegah penyakit CRD/snot/pullorum
|
12 – 13
|
Vitachcik
|
1 gr/lt
|
Air minum
|
Mencegah penyakit gumboro
|
14
|
Vaksin gumboro
|
10 mi/ekor
|
Air minum
|
Mencegah stress akibat vaksin,
pertumbuhan
|
15 – 16
|
vitachick
|
1 gr/lt
|
Air minum
|
Meningkatkan pertumbuhan,mengurangi
stress
|
17 – 18
|
Air minum tanpa obat
|
|||
19 – 20
|
vitachick
|
1 gr/lt
|
Air minum
|
Meningkatkan pertumbuhan mencegah
stress
|
21
|
Vaksin ND
|
1 mi/ekor
|
Intra muscular
|
Mencegah penyakit ND
|
22 – 23
|
Vitachik
|
1 gr/lt
|
Air minum
|
Mencegah stress akibatvaksin,
pertumbuhan
|
24 – 26
|
Air minum tanpa obat
|
|||
27 – 28
|
Therapy
|
1 gr/lt
|
Air minum
|
Mencegah penyakit
CRD/snot/pullorum
|
29 – 31
|
Neobro/Vitachick
|
1 gr/lt
|
Air minum
|
Meningkatkan pertumbuhan,
mencegah stress
|
32 – 35
|
Air minum tanpa obat
|
|||
35 – 38
|
Air minum tanpa obat
|
Lampiran
2. Standar
Pemeliharaan Ayam Broiler
Umur (hari)
|
Pakan
|
Pemberian
Pakan
|
Kebutuhan air
|
Berat Badan
(gr/ekor)
|
Standar
kematian
|
FCR
|
||
Standar
(gr/ekor)
|
100 ekor
(kg)
|
Frekuensi
Pemberian/hari
|
Standar
(ml/ekor)
|
|||||
0
|
Starter
|
0
|
0
|
8 kali
|
22
|
42
|
0
|
|
1
|
12
|
1,2
|
8 kali
|
23
|
57
|
0,211
|
||
2
|
17
|
1,7
|
8 kali
|
28
|
73
|
0,398
|
||
3
|
21
|
2,1
|
8 kali
|
33
|
92
|
0,545
|
||
4
|
25
|
2,5
|
8 kali
|
38
|
113
|
0,666
|
||
5
|
29
|
2,9
|
8 kali
|
43
|
136
|
0,769
|
||
6
|
32
|
3,2
|
8 kali
|
48
|
162
|
0,869
|
||
7
|
36
|
3,6
|
8 kali
|
53
|
190
|
0,913
|
||
Mg I
|
172
|
17,2
|
266
|
1,00
|
107,5
|
|||
8
|
39
|
3,9
|
6 kali
|
66
|
220
|
0,967
|
||
9
|
43
|
4,3
|
6 kali
|
78
|
256
|
1,017
|
||
10
|
47
|
4,7
|
6 kali
|
90
|
286
|
1,063
|
||
11
|
51
|
5,1
|
6 kali
|
102
|
232
|
1,102
|
||
12
|
56
|
5,6
|
6 kali
|
114
|
361
|
1,15
|
||
13
|
60
|
6,0
|
6 kali
|
126
|
401
|
1,181
|
||
14
|
64
|
6,4
|
6 kali
|
138
|
444
|
1,215
|
||
Mg II
|
532
|
36
|
714
|
0,70
|
118,9
|
|||
15
|
68
|
6,8
|
4 kali
|
163
|
484
|
1,246
|
||
16
|
72
|
7,2
|
4 kali
|
178
|
532
|
1,276
|
||
17
|
76
|
7,6
|
4 kali
|
208
|
594
|
1,303
|
||
18
|
80
|
8,0
|
4 kali
|
193
|
636
|
1,328
|
||
19
|
85
|
8,5
|
4 kali
|
223
|
688
|
1,353
|
||
20
|
89
|
8,9
|
4 kali
|
238
|
743
|
1,376
|
||
21
|
93
|
9,3
|
4 kali
|
253
|
800
|
1,398
|
||
Mg III
|
1.095
|
56,3
|
1.456
|
0,70
|
117,7
|
|||
22
|
Finisher
|
97
|
9,7
|
3 kali
|
256
|
858
|
1,421
|
|
23
|
101
|
10,1
|
3 kali
|
262
|
918
|
1,442
|
||
24
|
105
|
10,5
|
3 kali
|
267
|
979
|
1,463
|
||
25
|
109
|
10,9
|
3 kali
|
272
|
1.041
|
1,487
|
||
26
|
114
|
11,4
|
3 kali
|
277
|
1.105
|
1,506
|
||
27
|
117
|
11,7
|
3 kali
|
282
|
1.169
|
1,528
|
||
28
|
120
|
12,0
|
3 kali
|
287
|
1.204
|
1,549
|
||
Mg IV
|
1.858
|
76,3
|
1.904
|
0,85
|
125,5
|
|||
29
|
123
|
12,3
|
3 kali
|
300
|
1.300
|
1,569
|
||
30
|
127
|
12,7
|
3 kali
|
311
|
1.366
|
1,561
|
||
31
|
131
|
13,1
|
3 kali
|
322
|
1.932
|
1,614
|
||
32
|
135
|
13,5
|
3 kali
|
333
|
1.494
|
1,636
|
||
33
|
138
|
13,8
|
3 kali
|
344
|
1.585
|
1,661
|
||
34
|
142
|
14,2
|
3 kali
|
355
|
1.632
|
1,683
|
||
35
|
145
|
14,5
|
3 kali
|
366
|
1.700
|
1,706
|
||
Mg V
|
2.799
|
94,1
|
2.331
|
1,00
|
164,6
|
Lampiran 3. Recording Pemeliharaan Ayam Broiler
DATA TEKNIS PEMELIHARAAN AYAM BROILER
MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Kandang No. :
Strain broiler : Ros
Tgl menetas : 20
Februari 2015
Tgl chick in : 20
Februari 2015
Jml DOC : 101
Berat rata-rata DOC : 45 gr
Praktikan : 1. Abdy Rizaldy.
2. M. Noor F
3. Teguh Widiyanto
|
Kelas : XI A KesehatanHewan
Produksi : Ayam Broiler
4. Uswatun Kasanah
5. Wahyu Khoiri N
|
Umur (Hr)
|
Tgl
|
Mati/Afkir (Ekor)
|
Pakan Yang Diberikan (Kg)
|
OVK
|
Ket
|
||||
Pagi
|
Sore
|
Jml
|
Jenis
|
Dosis
|
|||||
20
Feb 2015
|
-
|
600
Gr
|
600
Gr
|
1,0
Kg
|
Air
Gula
|
1m/1lt
|
|||
21
Feb 2015
|
-
|
800
Gr
|
900
Gr
|
1,6
Kg
|
Vithachik
|
1gr/1lt
|
|||
3.
|
22
Feb 2015
|
1
|
1000
Gr
|
1100
Gr
|
2,0
Kg
|
ND
|
1tts/1lt
|
||
4.
|
23
Feb 2015
|
-
|
1300
Gr
|
1200
Gr
|
2,4
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
5.
|
24
Feb 2015
|
-
|
1600
Gr
|
1200
Gr
|
2,8
Kg
|
Vitachick
|
1gr/7lt
|
||
6.
|
25
Feb 2015
|
-
|
1500
Gr
|
1600
Gr
|
3,0
Kg
|
Vitachick
|
1gr/7lt
|
||
7.
|
26
Feb 2015
|
-
|
1700
Gr
|
1000
Gr
|
3,5
Kg
|
Vitachick
|
1gr/7lt
|
||
Jumlah Mgg 1
|
1
|
16,3 Kg
|
BB Rata-Rata= 230gr
|
FC= 0,75
|
|||||
8.
|
27
Feb 2015
|
-
|
1750
Gr
|
1800
Gr
|
3,5
Kg
|
Therapy
|
1ml/Lt
|
||
9.
|
28
Feb 2015
|
-
|
1300
Gr
|
1950
Gr
|
4,0
Kg
|
Therapy
|
1gr/Lt
|
||
10.
|
1
Maret 2015
|
1
|
2070
Gr
|
2130
Gr
|
4,4
Kg
|
Therapy
|
1ml/Lt
|
||
11.
|
2
Maret 2015
|
-
|
2210
Gr
|
2250
Gr
|
5,0
Kg
|
Therapy
|
1gr/Lt
|
||
12.
|
3
Maret 2015
|
-
|
2450
Gr
|
2540
Gr
|
5,5
Kg
|
Air
putih
|
5gr/7lt
|
||
13.
|
4
Maret 2015
|
-
|
2850
Gr
|
2890
Gr
|
6,0
Kg
|
Air
putih
|
5gr/7lt
|
||
14.
|
5
Maret 2015
|
1
|
3150
Gr
|
3550
Gr
|
6,6
Kg
|
Gumboro
|
10ml
|
||
Jumlah Mgg 2
|
2
|
35,0 Kg
|
BB Rata-Rata = 440
|
FC= 0,99
|
|||||
15.
|
6
Maret 2015
|
-
|
4050
Gr
|
2700
Gr
|
6,8
Kg
|
Air
putih
|
1ml/1lt
|
||
16.
|
7
Maret 2015
|
-
|
3050
Gr
|
3400
Gr
|
7,0
Kg
|
Air
putih
|
1ml/1lt
|
||
17.
|
8
Maret 2015
|
-
|
3500
Gr
|
3600
Gr
|
7,5
Kg
|
Air
putih
|
1ml/1lt
|
||
18.
|
9
Maret 2015
|
-
|
4450
Gr
|
4950
Gr
|
7,9
Kg
|
Air
putih
|
1ml/1lt
|
||
19.
|
10
Maret 2015
|
1
|
4370
Gr
|
6380
Gr
|
8,4
Kg
|
Vitachick
|
1gr/1lt
|
||
20.
|
11
Maret 2015
|
-
|
5300
Gr
|
5500
Gr
|
8,9
Kg
|
Vitachick
|
1gr/1lt
|
||
21.
|
12
Maret 2015
|
-
|
5400
Gr
|
5550
Gr
|
9,3
Kg
|
Vitachick
|
1gr/1lt
|
||
Jumlah Mgg 3
|
1
|
55,8 Kg
|
BB Rata-Rata = 1 Kg
|
FC= 1,3
|
|||||
22.
|
13
Maret 2015
|
-
|
5700
Gr
|
5650
Gr
|
9,8
Kg
|
Therapy
|
1gr/1lt
|
||
23.
|
14
Maret 2015
|
-
|
6100
Gr
|
6350
Gr
|
10,0
Kg
|
Therapy
|
1gr/1lt
|
||
24.
|
15
Maret 2015
|
1
|
6300
Gr
|
6750
Gr
|
10,0
Kg
|
Therapy
|
1gr/1lt
|
||
25.
|
16
Maret 2015
|
1
|
6500
Gr
|
6500
Gr
|
10,7
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
26.
|
17
Maret 2015
|
-
|
7000
Gr
|
7000
Gr
|
11,0
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
27.
|
18
Maret 2015
|
-
|
7100
Gr
|
7000
Gr
|
11,5
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
28.
|
19
Maret 2015
|
-
|
7500
Gr
|
7050
Gr
|
14,0
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
Jumlah Mgg 4
|
2
|
77,0 Kg
|
BB Rata-Rata=1,4 Kg
|
FC =1,5
|
|||||
29.
|
20
Maret 2015
|
-
|
6000
Gr
|
7000
Gr
|
13,0
Kg
|
Therapy
|
1gr/1lt
|
||
30.
|
21
Maret 2015
|
-
|
7500
Gr
|
5700
Gr
|
13,0
Kg
|
Therapy
|
1gr/1lt
|
||
31.
|
22
Maret 2015
|
-
|
6400
Gr
|
7000
Gr
|
13,2
Kg
|
Therapy
|
1gr/1lt
|
||
32.
|
23
Maret 2015
|
-
|
7500
Gr
|
6700
Gr
|
13,4
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
33.
|
24
Maret 2015
|
-
|
6800
Gr
|
7000
Gr
|
14,0
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
34.
|
25
Maret 2015
|
-
|
6900
Gr
|
7000
Gr
|
14,0
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
35.
|
26
Maret 2015
|
-
|
7050
Gr
|
7000
Gr
|
14,0
Kg
|
Air
putih
|
1gr/1lt
|
||
Jumlah Mgg 5
|
297 Kg
|
BB Rata-Rata=1,8 Kg
|
FC=
1,7
|
||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar