REAKSI
STOIKIOMETRI LARUTAN
(Laporan
Praktikum Kimia Pertanian)

Oleh
:
KELOMPOK 6C
USWATUN KASANAH
(1610515220026)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
DAFTAR
ISI
Halaman
DAFTAR ISI ......................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................. ii
DAFTAR GRAFIK................................................................................ iii
PENDAHULUAN................................................................................. 1
TINJAUAN
PUSTAKA......................................................................... 3
BAHAN DAN METODE ..................................................................... 6
Waktu
dan Tempat...................................................................... 6
Alat
dan Bahan............................................................................ 6
Alat...................................................................................... 6
Bahan.................................................................................. 6
Prosedur
Kerja............................................................................. 6
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 9
Hasil............................................................................................. 9
Pembahasan................................................................................. 10
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 12
Kesimpulan.................................................................................. 12
Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 13
LAMPIRAN........................................................................................... 14
DAFTAR
TABEL
Halaman
Tabel 1. Percobaan Stokiometri Reaksi
Pengendapan............................ 9
Tabel 2. Percobaan Stokiometri Reaksi
Asam-Basa................................ 9
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik
1.
Percobaan
Stokiometri Reaksi Pengendapan........................... 9
Grafik 2. Percobaan Stokiometri Reaksi
Asam-Basa.............................. 9
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Reaksi
kimia biasanya antara dua campuran zat. Reaksi
kimia telah
mempengaruhi kehidupan kita. Di alam sebagian besar reaksi berlangsung dalam
larutan air. Adapun contoh di kehidupan kita sehari-hari yang
menggunakan reaksi
kimia seperti, makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna diubah
menjadi tenaga tubuh. Nitrogen dan hydrogen bergabung membentuk ammonia yang
digunakan sebagai pupuk. Bahan bakar dan plastik dihasilkan oleh minyak bumi,
pati tanaman dalam daun disintesis dan oleh pengaruh sinar matahari (Yustita,
2014).
Apabila suatu larutan berbeda dicampurkan biasanya terjadi
perubahan sifat fisik, seperti perubahan warna, suhu, bentuk, dan lain – lain.
Dalam parktikum ini yang dibahas adalah perubahan suhu. Suhu terendah dari
suatu campuran disebut titik minimum sedangkan suhu tertinggi dari suatu
campuran disebut titik maksimum. Biasanya titik maksimum didapat apabila reaksi
tersebut adalah stoikiometri (Reza, 2014).
Stoikiometri
juga merupakan suatu aspek atau bagian dalam ilmu kimia yang mempelajari
data-data kuantitatif yang terjadi dalam suatu reaksi kimia. Data-data
kuantitatif sendiri adalah suatu data yang wujudnya berupa angka-angka yang
merepresentasikan keadaan-keadaan tertentu yang terjadi dalam suatu reaksi
kimia. Data-data dari suatu reaksi kima sendiri dapat bersifat kuantitatif atau
bersifat kualitatif. Suatu data bersifat kualitatif apabila ia tidak
dipresentasikan dalam bentuk angka. Dengan demikian analisis stoikiometris
tidak dapat dilakukan kepada data yang berbentuk non-angka (Satria, 2015).
Oleh
Sebab itu, pada saat unsur digabungkan kemudian menghasilkan reaksi
kimia, sesuatu yang dikenal dan juga spesifik yang akan terjadi
serta hasil reaksi bisa untuk diprediksi dengan berdasarkan
unsur-unsur dan juga jumlah yang terlibat. Stoikiometri ialah matematika
di balik ilmu kimia (Zahra, 2012).
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah menentukan koefisien reaksi berdasarkan pembentukan
endapan dan perubahan temperatur, menentukan hasil reaksi berdasarkan konsep
mol.
TINJAUAN PUSTAKA
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani
yaitu stoiceon (unsur) dan metrein (mengukur). Stoikiometri berarti mengukur
unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel atom ion, molekul yang terdapat dalam
unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri adalah ilmu
yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk
dalam reaksi kimia (persamaan
kimia) yang didasarkan pada hukum-hukum dasar dan
persamaan reaksi (Yustita, 2014).
Reaksi kimia secara umum dapat
dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi redoks.
Secara garis besar, terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua jenis reaksi
tersebut, yaitu pada reaksi redoks terjadi perubahan bilangan oksidasi
(biloks), sedangkan pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks. Kedua
kelompok reaksi kimia ini dapat dikelompokkan ke dalam 4 tipe reaksi: Sintesis,
Dekomposisi, Penggantian Tunggal, dan Penggantian Ganda (Nikmatul, 2012).
(NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa
logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium
Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan
di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam
proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.
Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium
kimia
(Hasugian, 2012).
Asam Hidroklorida merupakan larutan
jernih, tidak berwarna dari hidrogen klorida (HCl) dalam air. Asam ini sangat
korosif, merupakan asam mineral kuat yang banyak kegunaannya dalam industri.
Asam hidroklorida ditemukan di alam sebagai asam lambung (Ansari, 2014).
CuSO4
disebut sebagai anhidrat dari hidrat CuSO4.5H2O. Beberapa senyaw hidrat berbeda
warna dengan senyawa anhidratnya. Hidrat CuSO4.5H2O berwarna biru sedangkan
anhidrat CuSO4 berwarna putih. Hidrat CoCl2.6H2O bewarna merah sedangkan
anhidratnya berwarna biru. Jadi perubahan warna ini bisa kita jadikan sebagai
indikasi perubahan dari hidrat ke anhidrat atau sebaliknya (Dheny, 2011).
Endapan merupakan zat
yang memisahkan diri dari larutan, berfase padat, terbentuk jika larutan lewat
jenuh. Pembentukan endapan adalah salah satu teknik untuk memisahkan analit
dari zat lain, dan endapan ditentukan dengan cara ditimbang dan dilakukan
perhitungan stoikhiometri. Reaksi pengendapan
merupakan reaksi yang salah satu produknya berbentuk endapan. Endapan terjadi
karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam air atau pelarutnya.
Tidak semua zat mengendap, sehingga reaksi pengendapan juga dipergunakan untuk
identifikasi sebuah kation atau anion (Pranan, 2010).
Penentuan stoikiometri larutan asam – basa dan CuSO4 –
NaOH menggunakan percobaan sederhana. Stoikiometri tersebut dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya
dengan metode JOB atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan
dilakukan pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun
molar totalnya sama. Sifat fisika
tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya
digunakan untuk meramal stoikiometri sistem (Dheny, 2011).
Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan
diperoleh titik maksimum atau minimum yang sesuai titik stoikiometri sistem,
yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa. Perubahan kalor
pada reaksi kimia bergantung jumlah pereaksinya. Jika mol yang bereaksi diubah
dengan volume tetap, stoikiometri dapat ditentukan dari titik perubahan kalor
maksimum , yaitu dengan mengeluarkan kenaikan temperatur terhadap komposisi campuran
(Munawar, 2012).
Percobaan ini dilakukan untuk mencari titik stoikiometri asam – basa.
Pada pencampuran NaOH dan HCl, baik larutan NaOH dan HCl tidak berwarna
(bening). Setelah pencampuran tidak terjadi perubahan warna tetapi terjadi
perubahan suhu (Fitri, 2014).
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal
05 Desember 2016 pukul 12.10 s.d. 13.10 WITA di Laboratorium Kimia, Fisika dan
Biologi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3. Mistar ukuran 20 cm
4. Termometer
2.
Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. NaOH 0,1 M
2. NaOH 1,0 M
3. CuSO4 0,1 M
4. HCL 1,0 M
Prosedur Kerja
Prosedur Kerja
a.
Stokiometri Reaksi Pengendapan
1.
Sediakan 5 buah
tabung reaksi. Kedalam 1 tabung reaksi masukkan 5 ml NaOH 0,1 M dan 25 ml CuSO4
0,1 M. Campurkan kedua larutan itu kemudian kocok.
2.
Biarkan campuran
tersebut agar endapan yang terbentuk berada di dasar tabung reaksi.
3.
Ukur tinggi
endapan yang terbentuk menggunakan mistar (agar akurat terapkan satuan
mili-meter).
4.
Lakukan cara
yang sama dengan langkah (1-3) untuk percobaan berikut, dengan menggunakan
volume pereaksi masing-masing tetapi volume total tetap 30 ml, yaitu :
-
10 ml NaOH 0,1 M
dan 20 ml CuSO4 0,1 M
-
15 ml NaOH 0,1 M
dan 25 ml CuSO4 0,1 M
-
20 ml NaOH 0,1 M
dan 10 ml CuSO4 0,1 M
-
25 ml NaOH 0,1 M
dan 5 ml CuSO4 0,1 M
5.
Buat grafik yang
menyatakan hubungan antara tinggi endapan (sumbu y) dan volume larutan (sumbu x),
sehingga diperoleh titik optimum kurva.
6.
Dalam grafik
tentukan koefisien reaksi berdasarkan titik optimum yang diperoleh. Titik
optimum menyatakan perbandingan koefisien reaksi.
7.
Bandingkan
dengan koefisien reaksi yang diperoleh dari menyetarakan persamaan reaksi.
b.
Stokiometri Sistem Asam-Basa
1. Kedalam tabung reaksi, masukkan 5 ml NaOH 1,0 M dan
di tabung reaksi yang lain masukkan 25 ml HCL 1,0 M. Kemudian ukur temperatur
kedua larutan tersebut (TM) dan diusahakan agar sama (dapat
dilakukan dengan merendam kedua tabung reaksi tersebut dalam penangas air).
2. Campurkan kedua larutan tersebut hingga volume total
30 ml, ukur temperatur campuran dan catat suhu maksimum yang konstan (TA).
3. Lakukan cara yang sama untuk percobaan berikut dengan
mengubah volume pereaksi masing-masing hingga volume total campuran adalah 30
ml, yaitu :
-
10 ml NaOH 0,1 M
dan 20 ml HCL 1,0 M
-
15 ml NaOH 0,1 M
dan 25 ml HCL 1,0 M
-
20 ml NaOH 0,1 M
dan 10 ml HCL 1,0 M
-
25 ml NaOH 0,1 M
dan 5 ml HCL 1,0 M
4. Buat grafik yang menyatakan hubungan antara
perubahan temperatur (sumbu y) dan volume asam/basa (sumbu x).
5.
Dalam grafik
tentukan koefisien reaksi berdasarkan titik optimum yang diperoleh. Titik
optimum menyatakan perbandingan koefisien reaksi.
6.
Bandingkan
dengan koefisien reaksi yang diperoleh dari menyetarakan persamaan reaksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Percobaan
Stokiometri Reaksi Pengendapan
NaOH (mL)
|
CuSO4 (mL)
|
Tinggi Endapan (mm)
|
Warna Endapan
|
5
|
25
|
5
|
Biru tosca
|
10
|
20
|
8
|
Biru tosca
|
15
|
15
|
14
|
Biru tosca
|
20
|
10
|
43
|
Hitam
|
25
|
5
|
26
|
Hitam
|
Grafik 1. Percobaan
Stokiometri Reaksi Pengendapan

Tabel 2. Percobaan Stokiometri Reaksi Asam-Basa
NaOH
(mL)
|
HCL
(mL)
|
Tm
|
Ta
|
dT
|
5
|
25
|
29 °C
|
32 °C
|
3
|
10
|
20
|
28 °C
|
31 °C
|
3
|
15
|
15
|
28,5 °C
|
32 °C
|
3,5
|
20
|
10
|
27 °C
|
31 °C
|
4
|
25
|
5
|
27 °C
|
32 °C
|
5
|
Grafik 2. Percobaan Stokiometri Reaksi Asam-Basa

Pembahasan
Stoikiometri
berasal dari bahasa Yunani yaitu stoiceon (unsur) dan metrein (mengukur).
Stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel atom
ion, molekul yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi
kimia. Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan
kimia) yang didasarkan pada hukum-hukum dasar
dan persamaan reaksi (Yustita, 2014).
Pada percobaan
stikiometri reaksi pengendapan, yaitu stoikiometri sistem NaOH dengan
CuSO4. Pertama tama NaOH dicampur dengan larutan CuSO4. Reaksi
yang terjadi antara NaOH dan CuSO4 merupakan reaksi pengendapan yang
dicirikan dengan terbentuknya produk yang tidak larut atau endapan. Endapan
yang dihasilkan yaitu Cu(OH)2. Zat
dikatakan dapat larut jika sebagian besar zat tersebut melarut bila ditambahkan
air. Cu(OH)2 yang terbentuk
tidak larut karena mengandung (OH-). Senyawa yang mengandung
hidroksida (OH-) tidak dapat larut pengecualiannya adalah hidroksida
logam alkali dan Ba(OH)2 (Suparman, 2014).
Reaksi
antara NaOH dan HCl merupakan reaksi penetralan. Reaksi penetralan yaitu
reaksti antara asam (HCl) dengan basa (NaOH). Reaksi asam-basa dalam medium air
biasanya menghasilkan garam dan air. Dalam reaksi ini dihasilkan garam NaCl.
Garam yang terbentuk merupakan senyawa ionic yang terbentuk dari suatu kation
selain H+ dan suatu anion selain OH- atau O2-.
Karena asam (HCl) dan basa (NaOH) senyawa ini terionisasi sempurna dalam
larutan (Suparman, 2014).
Dari
hasil yang diperoleh maka dapat diketahui
pengaruh variasi volume terhadap suhu yaitu semakin
banyak volume NaOH yang dicampurkan maka suhu yang terbentuk juga semakin
tinggi. Dan jika semakin banyak volume NaOH yang
dicampurkan akan menghasilkan warna yang semakin gelap. Dan juga
semakin sedikit volume CuSO4 yang dicampurkan maka semakin gelap
warna larutan. Juga sebaliknya jika volum NaOH yang dicampurkan semakin sedikit
maka warna larutan yang dihasilkan akan semakin bening/cerah. Pada sampel
3 campuran 15 ml NaOH 0,1 M dan 15 ml CuSO4 endapan berwarna biru
tosca. Hal itu terjadi karena pada saat pencampuran larutan CuSO4
lebih dominan muncul, sehingga warna yang dihasilkan adalah biru tosca.
Sedangakan pada sampel ke 4 campuran 20 ml NaOH 0,1 M dan 10 ml CuSO4 menghasilkan
warna hitam karena pada saat proses pencampuran terjadi pembakaran yang
menyebabkan endapat berwarna hitam.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
1.
Apabila
terdapat 2 zat yang dicampurkan maka akan menyebabkan terjadinya perubahan suhu, warna dan endapan
(wujud).
2.
Perubahan suhu yang terjadi
dipengaruhi oleh jumlah/volume reaktan yang dicampurkan dan juga oleh
konsentrasi masing-masing reaktan.
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah
setiap praktikan harus menjaga kebersihan diri, alat dan ruang laboratorium.
Praktikan juga diharapkan bekerja dengan teliti. Untuk melakukan praktikum agar
dapat di pahami dan dimengerti diperlukan waktu yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Ansari.
2014. Asam Hidroklorida (Hcl) Dan
Kegunaannya. https://wawasa
nilmukimia.wordpress.com/2014/01/08/asamhidroklorida-hcl-dan-kegunaannya/. Diakses pada tanggal 05 Desember 2016
Dheny.
2011. Hidrat. http://taurayagami.blogspot.co.id/2011/03/hidrat.html. Diakses pada tanggal 05 Desember
2016
Fitri.
2014. Laporan Stokiometri kimia Dasar.
http://bakhrul-25-rizky.blogs pot.co.id/2013/12/praktikum-kimia-dasar-stoikiometri.html.Diakses pada tanggal 05 Desember
2016
Hasugian.
2012. Definisi NaOH. http://tolong-hutarea.blogspot.co.id/201 2/06/definisi-naoh.html. Diakses pada tanggal 05 Desember
2016
Munawar,
R. 2012. Laporan Stoikiometri Kimia
dasar. http://karyatul
isilmiah.com/reaksi-reaksi-kimia-dan-stoikiometri/. Diakses pada tanggal 05 Desember
2016
Nikmatul.
2012. Stokiometri Reaksi Larutan. http://www.academia.edu
/9529591/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_ANORGANIK_STOIKIOMETRI_REAKSI. Diakses pada tanggal 05 Desember
2016
Pranana,
A. 2010. Laporan
Tetap Praktikum Kimia Dasar Analisis
Melalui Pengendapan.http://tokohtokohduniaku.blogspot.co.id/2015/03/laporan-praktikum-kimia-dasar-analisis.html. Diakses pada
tanggal 05 Desember 2016
Reza, G.A. 2014. Laporan
Praktikum Kimia Dasar 1 Stoikiometri
Reaksi. http://
gilmanalireza.blogspot.co.id/2015/11/laporan-praktikum-kimia-dasar-1.html. Diakses pada tanggal 05 Desember
2016
Satria, M. 2015. Laporan Praktikum Stoikiometri. http://munezcorporation.blo gspot.co.id/2015/12/laporan-praktikum-stoikiometri.html.Diaskses pada tanggal 05 Desember 2016
Yustita, V. 2014. Laporan Stokiometri. http://valendayustitia.blogspot.co.id/2014/
01/laporan-stokiometri.html. Diaskses pada tanggal 05
Desember 2016
Zahra. 2012.
Stokiometri. http://www.gurupendidikan.com/pengertian-stoikio
metri-dan-jenis-stoikiometri/. Diaskses
pada tanggal 05 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar