Minggu, 12 Februari 2017

MANFAAT SUSU DAN DAGING KAMBING

TUGAS ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG
MANFAAT SUSU DAN DAGING KAMBING






   OLEH:
        USWATUN KASANAH  
                    (PETERNAKAN)              
     1610515220026







JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

 2017











MANFAAT SUSU DAN DAGING KAMBING

A.      SUSU KAMBING

Menurut Journal of American Medicine, susu kambing adalah makanan paling lengkap yang diketahui. Ia mengandung vitamin, mineral, elektrolit, unsur kimiawi, enzim, protein, dan asam lemak yang mudah dimanfaatkan tubuh Anda. Bahkan, tubuh Anda dapat mencerna susu kambing hanya dalam 20 menit. Bandingkan dengan 2-3 jam yang dibutuhkan untuk mencerna susu sapi!
Susu kambing adalah susu yang paling mirip dengan susu ibu dari segi komposisi, nutrisi, dan sifat kimia alami. Hal ini membuat susu kambing menjadi makanan ideal untuk menyapih anak. Eter gliserol yang jauh lebih tinggi pada susu kambing dibandingkan pada susu sapi juga membuat beberapa dokter merekomendasikannya untuk perawatan gizi bayi yang baru lahir.
Gejala-gejala seperti gangguan pencernaan, muntah, kolik, diare, sembelit dan masalah pernafasan dapat dihilangkan ketika susu kambing diberikan kepada bayi. Namun demikian, bila Anda memiliki bayi di bawah tiga tahun dan ingin memberikan susu kambing sebagai alternatif susu formula, berkonsultasilah dengan dokter Anda terlebih dahulu. Tabel di bawah adalah perbandingan kandungan gizi pada susu sapi, susu kambing dan susu ibu.
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan berkaitan dengan konsumsi susu kambing murni:

1.    Susu kambing kurang menimbulkan alergi – susu ini tidak berisi protein kompleks yang merangsang reaksi alergi seperti pada susu sapi.
2.    Susu kambing tidak menekan sistem kekebalan.
3.    Susu kambing membasakan sistem pencernaan. Susu ini berisi alkali basa sehingga tidak menghasilkan asam dalam sistem usus.
4.    Susu kambing membantu meningkatkan pH aliran darah.
5.    Susu kambing mengandung asam lemak seperti asam kaprilat dan kaprat yang sangat antimikroba. (Mereka benar-benar membunuh bakteri yang digunakan untuk menguji keberadaan antibiotik dalam susu sapi!)
6.    Susu kambing tidak menimbulkan lendir dan  tidak merangsang respons pertahanan sistem kekebalan tubuh manusia.
7.    Susu kambing merupakan sumber yang kaya mineral selenium sebagai nutrisi yang diperlukan untuk kekebalan tubuh dan bersifat antioksidan.


B.       DAGING KAMBING
Menurut situs pengawas makanan Amerika, USDA, setiap 100 gram daging kambing mengandung 27 gram protein, 143 kkal kalori, lemak cukup rendah sebesar 3 gram, namun kandungan kolesterolnya tinggi sebesar 75 mg. Selain itu, seperti halnya daging sapi, daging kambing mengandung zat besi, vitamin B12, fosfor dan selenium.
Setelah mengetahui kandungan nutrisi dalam daging kambing, berikut beberapa manfaat daging kambing:
  • Sumber energi yang besar untuk aktivitas sehari-hari
  • Pembentukan otot, kandungan protein di dalamnya sangat penting untuk pembentukan otot dan pertumbuhannya
  • Mencegah anemia, hal ini disebabkan karena daging kambing mengandung zat besi yang besar
  • Meningkatkan kekebalan tubuh, kandungan zat besinya yang tinggi, mencapai100 gram memenuhi 26% kebutuhan zat besi harian, yang bermanfaat meningkatkan sistem imun tubuh.
  • Antioksidan, kandungan seleniumnya yang besar, 38 mg atau 54% kebutuhan harian tubuh merupakan antioksidan
  • Menjaga kesehatan mata, Kandungan vitamun B2 atau riboflavin sebesar 0.3mg atau 18% dari kebutuhan harian penting untuk menjaga kesehatan mata
  • Menjaga sistem saraf, kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi baik untuk menjaga sistem saraf kita
  • Kesehatan tulang, kandungan phosphorus yang besar, 272mg atau 27% dari kebutuhan harian bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang
Hanya saja, di samping aneka manfaat daging kambing, kita harus berhati-hati dalam mengonsumsinya, jangan berlebihan. Karena kolesterol yang terkandung di dalamnya termasuk tinggi.










DAFTAR PUSTAKA


Bondan, D.K. 2012. Kandungan dan Manfaat Susu Kambing. http://kambingetawa.net/berita-133-kandungan-dan-manfaat-susu-kambing .html. Di akses pada tanggal [13 Februari 2017]
Sarihusada. 2016. Kandungan dan manfaat daging kambing. http://www .sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Kesehatan/Umum/Kandungandan-manfaat-daging-kambing. Di akses pada tanggal [13 Februari 2017]


Rabu, 01 Februari 2017

RENCANA KEGIATAN USAHA (RKU) USAHA PENGGEMUKAN SAPI ONGOLE

RENCANA KEGIATAN  USAHA (RKU)
USAHA PENGGEMUKAN SAPI ONGOLE





OLEH :
USWATUN KASANAH
NIS : 16.1.002.5.13.028






PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DINAS PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SMK – SPP NEGERI PELAIHARI
2014



RENCANA KEGIATAN USAHA (RKU)
USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG


Rencana kegiatan usaha (RKU) ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Mata Pelajaran Kewirausahaan Semester III
Di SMK-SPP Negeri Pelaihari
Provinsi Kalimantan Selatan



Oleh :
USWATUN KASANAH
NIS : 16.1.002.5.13.028


Disetujui tanggal …. , November 2014

Mengetahui :



            Kepala Sekolah                                                                         Pembimbing



              Ir. Susilowati                                                                Drh. Lidya Astuti Subiyakto                                       
   NIP.1951027 198503 2 002                                                   NIP. 19801108 200903 2 006


       KATA PENGANTAR


      Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rencana Kegiatan Usaha ini dengan tepat waktu.
         Rencana Kegiatan Usaha (RKU) ini disusun sebagai syarat mengikuti Ujian semester III dan nilai tambahan pada ulangan akhir semester  mata pelajaran Swakarya dan Wirausaha.
         Untuk itu pada kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Ir. Susilowati selaku Kepala Sekolah SMK-SPP Negeri Pelaihari, Bapak Laras Bambang Kurnianto selaku guru mata pelajaran Kewirausahaan, Ibu Drh. Lidya Astuti Subiyakto selaku pembimbing RKU, serta semua pihak yang membantu kelancaran dalam penyelesaian RKU ini.
   Dalam penyusunan RKU ini saya sadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Laporan Rencana Kegiatan Usaha ini. Semoga RKU ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khususnya.



                                                                     Pelaihari, .… November 2014


                                                                                                              
                                                                                                    Penulis






i
 



DAFTAR ISI


                                                                                                                      Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................           i
DAFTAR ISI.............................................................................................          ii      
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................         iii      
BAB I  PENDAHULUAN.......................................................................         1      
1.1      Prospek Usaha.........................................................................         1      
1.2         Tujuan Usaha...........................................................................         3
BAB II  TINJAUAN USAHA..................................................................          4
2.1    Aspek Teknis...........................................................................          4
2.2    Aspek Pasar.............................................................................          9      
2.3         Aspek Sosial............................................................................        10      
BAB III  PELAKSANAAN USAHA......................................................        11      
3.1         Lokasi dan Skala Usaha..........................................................        11      
3.2         Analisa usaha...........................................................................        12      
3.3         Perkiraan Hasil Usaha..............................................................        12      
3.4         Perhitungan – Perhitungan......................................................        14      
         BAB IV  PERENCANAAN PEMBIAYAAN.........................................        16
4.1    Sumber Dana...........................................................................        16
4.2    Pengelola Dana........................................................................        16      
DAFTAR PUSTAKA................................................................................        17      
                          


ii
 


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran                                                                        halaman
1.      Tabel Perkiraan berat badan menurut lingkar dada..............................        18
2.      Tabel Kandungan Komposisi Pakan....................................................        19













iii
 


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Prospek Usaha
               Saat  ini sapi potong merupakan jenis ternak yang mempunyai nilai jual tinggi diantara ternak-ternak lainnya. Hal itu disebabkan tingginya permintaan pasar akan daging sapi yang tidak diimbangi dengan peningkatan populasi sapi potong. Meningkatnya permintaan masyarakat akan daging menunjukan bahwa kesadaran masyarakat  untuk memenuhi gizi akan protein hewani semakin meningkat.
         Provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah yang ingin mencapai swasembada sapi potong, hal ini membuat penulis merasa termotivasi untuk melakukan praktek penggemukan sapi potong, walaupun usaha penggemukan sapi potong membutuhkan modal yang cukup besar, tidak menyurutkan semangat untuk belajar menggemukan sapi potong. Untuk mengatasi modal yang terbilang besar, pada praktek ini dibuat berkelompok sehingga modal yang dikeluarkan tiap orang tidak terlalu besar.
         Alasan penulis memilih komoditi Usaha Penggemukan Ternak Sapi Potong karena sudah cukup menguasai ilmu dan teknik beternak sapi potong, dapat dilakukan dalam skala kecil dan berkelompok sehingga modal yang dibebankan tiap orang tidak berat, dam permintaan pasar yang tinggi akan kebutuhan daging potong.

1.2    Tujuan Usaha
1. Mempraktikan dan menerapkan ilmu yang didapat dari sekolah.
2. Mengasah keterampilan dan pengalaman penulis dalam usaha penggemukan sapi     
     potong.
3. Belajar berwirausaha dan mandiri.
         4. Dapat membantu menyediakan kebutuhan daging bagi masyarkat.







                                     BAB II
TINJAUAN USAHA

2.1  Aspek teknis
            Aspek teknis pada usaha agribisnis ternak sapi potong meliputi perkandangan , bakalan, pemberian  pakan, air minum, penyakit dan pencegahan.
      2.1.1.   Perkandangan
              Kandang adalah unsur penting dalam pemeliharaan. Sebelum sapi masuk kedalam kandang dan memulai proses pemeliharaan sebaiknya kandang disiapkan terlebih dahulu untuk mengurangi resiko penyakit yang suatu saat dapat menjangkit ternak sapi yang dipelihara.
           Agar sapi merasa nyaman maka penyediaan kandang harus baik dan memenuhi syarat sebagai berikut :
a.     Dekat dengan sumber air.
b.    Jauh dari lingkungan perumahan agar bau kotoran tidak mengganggu keseharian lingkungan.
c.    Lokasi mendirikan kandangg harus lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
d.   Dekat dengan sumber makanan bagi sapi.

      2.1.2.   Bakalan
          Dalam melakukan pemilihan bakalan/bibit sering mendapat kesulitan, untuk itu perlu pengetahuan, pengalaman, kecakapan, dan tahu kriteria dasar  pemilihan bakalan.
Ciri-ciri bakalan yang baik menurut Ronquillo (2009) :
1.      Berumur diatas 1,5 tahun.
2.      Jenis kelamin jantan.
3.      Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar.
4.      Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
5.      Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.

   2.1.3.   Pemberian Pakan
          Keberhasilan atau kegagalan suatu program penggemukan sapi potong banyak dipengaruhi oleh pemberian pakan. Menurut Sugeng Y Bambang (2002), dalam memelihara ternak hal penting yang harus dilakukan adalah memperhatikan pakan, karena pakan merupakan sumber pertumbuhan bagi ternak, untuk itu dalam pemilihan bahan pakan harus memenuhi zat-zat penting seperti protein, mineral, vitamin, lemak, karbohidrat dan air.
Kriteria pakan ternak yang baik adalah :
1.    Mengandung nutrisi dan gizi yang lengkap.
2.    Mudah dicerna.
3.    Tersedia disepanjang waktu dan mencukupi.
6.    Mudah didapat di daerah sekitar.
7.    Disukai ternak.

a.       Penyusunan Ransum

Bahan
BK (%)
PK (%)
TDN (%)
Rumput Gajah
23,63
6
49,11
Singkong              
86
2,6
60
Urea
99
279
0

      Kebutuhan untuk ternak sapi dengan berat badan 200 kg dengan ADG 0,8 kg adalah sebaga berikut :
BB (kg)
ADG (kg)
BK (kg)
PK (kg)
TDN (kg)
200
0,8
5,28
0,54
2,90

   BK R.G       = 60 % x 5,28 = 3,168 kg
   TDN R.G    = 49,11 % x 3,169 = 1,55 kg
   Kekurangan
   BK               = 5,28 ­– 3,169  = 2,11 kg
   TDN            = 2,90 – 1,55 = 1,35 kg
Presentase (%) kekurangan
3
                                            =  64 %

Kebutuhan Presentase (%)
  Singkong        60                                                  64              =    = 94,1 %
    64 %
 



 Urea                  0                                                     4  +        =    = 5,8 %
                                                                                  68
 BK R.G            =  60 % x 5,28     = 3,168 kg
 BK Singkong    =  94,1 % x 2,11  = 1,98 kg
 BK Urea           =  5,8 % x 2,11    = 0,12 kg
Bahan Segar
R.G                    =                = 13,4 kg
Singkong           =                =  2,3  kg
Urea                   =                =  0,1 kg            +
Jumlah pakan yang di berikan    =   15,8 kg

    2.1.4.   Air Minum
           Pemberian air minum dilakukan pada siang hari  yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan. Adapun pemberian air minum pada sapi yaitu dengan menambahkan garam sapi dan urae yang dicampurkan dengan air minumnya.

4
 



    2.1.5.   Penyakit dan Pencegahan
1.      Cacingan
      Cacingan menyebabkan penyakit yang menyebabkan gangguan pencernaan, sehingga sapi menjadi kurus meskipun makanannya banyak.
      Gejala yang di timbulkan antara lain :
a.          Bulu berdiri dan kusam
b.          Perut besar dan buncit
c.         Berat badan sapi menurun.

      Agar ternak sapi terhindar dari penyakit cacing dapat dilakukan dengan cara:

a.        Tempat minum di atas tanah
b.       Kebersihan kandang
c.        Usahakan pakan hijauan tidak berembun.
d.       Pakan hijau tidak boleh terkontaminasi dengan siput dan kotoran.

2.      Kembung ( Bloat )
         Kembung adalah keadaan rumen (perut pertama) yang mengembang, membesar akibat kelebihan gas yang tak bisa cepat keluar.
         Gejala yang ditimbulkan antara lain :
a.     Lambung pada sebelah kiri atas membesar dan kencang .
b.    Bagian itu bila dipukul dengan jari berbunyi seperti drum. Pernafasan terganggu dan bekerja berat.

                              Penanganannya dengan cara :
a.       Sapi diberi minum minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya minyak kacang tanah sebanyak 0,6 liter ditambah minyak terpentin 28 cc, sebab minyak itu bisa menghancurkan buih yang terbentuk dalam rumen yang menghalangi keluarnya gas.
b.      Jika keadaan penderita memang sudah parah, harus segera ditangani dengan cara menusuk perut sebelah kiri dengan trocar dan canulla.

5
 


Pencegahan dengan cara  :
a.       Hindarkan pemberian pakan yang berasal dari jenis leguminose yang terlalu banyak.
b.   Jangan menggembalakan sapi di lapangan penggembalaan pada    pagi hari yang rumputnya masih basah karena embun atau air hujan.

2.2 Aspek Pasar
Pemasaran adalah proses memasarkan suatu hasil usaha. Provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah yang ingin mencapai swasembada sapi potong. Kesempatan  dapat memberi peluang untuk memasarkan sapi potong terbuka lebar.  Kita dapat menawarkan sapi pada peternak dipasar hewan untuk di jual nantinya.  Sebelum menawarkan sapi sebaiknya sapi diperiksa kesehatannya terlebih dahulu dan dimandikan agar terlihat bersih saat dilihat oleh pembeli sehingga harga jualnya semakin tinggi, ini terbukti permintaan pasar akan daging sapi terutama pada acara-acara besar atau perkawinan selalu menggunakan daging sapi. 
Dengan usaha penggemukan sapi potong ini dapat memberikan keutungan ekonomis , meski memelihara dengan skala kecil.

2.3 Aspek Sosial
Untuk mengembangkan usaha penggemukan sapi potong perlu dipertimbangkan aspek sosialnya dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat agar usahanya berjalan dengan lancer, namun kita juga harus memikirkan dampak positif dan negatif dari usaha ini.
               Dampak positif menggemukan sapi potong antara lain :
a.    Sarana penyediaan daging dipasar
b.    Menghasilkan pupuk kompos

   Dampak negatif menggemukan sapi potong antara lain :
a.    Kotorannya mencemari lingkungan
b.    Menumbulkan bau yang tidak sedap
c.    Dapat menularkan penyakit ke manusia
d.   Menimbulkan banyak lalat yang mengganggu masyarakat
6
 


BAB III
PELAKSANAAN USAHA


3.1 Lokasi dan Skala Usaha

  3.1.1. Lokasi Usaha
                   Lokasi yang rencananya akan digunakan untuk pemeliharaan sapi potong yaitu dikandang milik SMK-SPP Negeri Pelaihari Kalimantan Selatan yang berlokasi di Jl. A Yani KM 5 Pelaihari. Lokasi itu sudah cukup memenuhi syarat seperti :
a.     Lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk.
b.    Cukup dekat dengan pasar hewan
c.     Dekat dengan sumber air
d.    Berada di dataran tinggi

3.1.2. Skala Usaha
               Skala usaha yang akan dikelola sebanyak 1 ekor sapi ongole , karena usaha ini dilakukan untuk media pelajaran .Waktu yang direncanakan dalam usaha penggemukan sapi potong ini adalah 2 bulan  dan dipelihara oleh 5 orang.

3.2 Rencana Investasi dan Modal Kerja
  3.2.1.    Investasi
NO
Uraian
     Ukuran
     Jumlah
NB (Rp)
NS (Rp)
      UE
1
Sabit
-
1
       70.000
0,00
      2 thn
2
Ember
       10 lt
1
         8.000
0,00
      1 thn
Jumlah Investasi
       78.000
0,00

  3.2.2. Modal Kerja
     1. Bakalan sapi ongole BB 190 kg                                       = Rp. 10.500.000,00
      2. Pakan
          Rumput Gajah     =  13,4 Kg x 60 hari x Rp. 150,00      = Rp.      120.600,00                                  Singkong              =   2,3 Kg x 60 hari x Rp.800,00        = Rp.      110.400,00
          Urea                     =  0,1 Kg x 60 hari x Rp.2000,00       = Rp         12.000,00
 Garam                 =  1 kg x Rp.4.000 @2 bulan              = Rp.          8.000,00
   3. Obat- Obatan
B.Plex                                                                              = Rp.        25.000,00
Verm-O @ 3 bolus                                                           = Rp.        18.000,00
Kapur Ajaib                                                                     = Rp.           3000,00



Jumlah Modal Kerja                                                         = Rp. 10.797.000,00
Total Investasi dan Modal Rp. 78.000 + Rp. 10.797.000         = Rp. 10.875.000,00


3.3 Perkiraan Hasil Usaha

      3.3.1. Hasil Usaha
1. Input tetap
a. Penyusutan
             Penyusutan /thn            =            NB      –       NS       
                                                                            UE
               Sabit                            =    Rp. 70.000,00 – Rp. 0,00     = Rp. 70.000,00
                                                                           1
               Ember                          =    Rp.            8.000,00 – Rp. 0,00       = Rp.   8.000,00     
                                                                           1                                                           +
                                                                                                          Rp. 78.000,00
Jumlah penyusutan periode                                            = Rp. 78.000,00 x 1/12
                                                                                  = Rp. 6.500
               Jumlah input tetap                                                          = Rp. 6.500,00

2. Input Variabel
. 1.  Bakalan sapi ongole BB 190 kg                                         = Rp. 10.500.000,00
3.    Pakan
          Rumput Gajah     =  13,4 Kg x 60 hari x Rp. 150,00      = Rp.      120.600,00                                  Singkong              =   2,3 Kg x 60 hari x Rp.800,00        = Rp.      110.400,00
          Urea                     =  0,1 Kg x 60 hari x Rp.2000,00       = Rp         12.000,00
Garam                  =  1 kg x Rp.4.000 @2 bulan              = Rp.          8.000,00

8
 


3.  Obat- Obatan
                   B.Plex                                                                              = Rp.        25.000,00
                   Verm-O @ 3 bolus                                                           = Rp.        18.000,00
                   Kapur Ajaib                                                                     = Rp.           3000,00



Jumlah imput variable                                                      = Rp. 10.797.000,00
Totap input  = jumlah input tetap + input 
                = Rp. 6.500,00 + Rp. 10.797.000,00               = Rp.10.803.500,00
1.      Output
Berat badan mula mula                      = 190 kg
ADG                                                  = 0,8
Lama pemeliharaan                            = 60 hari
Berat badan akhir                               = 238 kg
Harga penjualan sapi per Kg              = Rp. 50.000,00
Jumlah uang (out put utama)             = 238 x Rp.50.000,00
                                                           = Rp.11.900.000,00   

3.4 Penghitungan Penghitungan
1. Penghitungan penghitungan
    a.  Pendapatan Pengelola (PP)
        PP = Total out put – total input
 = Rp.11.900.000,00 - 10.803.500,00 = Rp. 1.096.500,00
b.      Retrun Of Invesment ( ROI )
    ROI = Laba usaha : Total Input
        = Rp. 1.096.500,00 : Rp. 10.803.500,00  = Rp. 0,10149489







9
 


c.       Break Even Poin ( BEP )
   BEP =                                input tetap                                        
                          1 – input variable : total input
           =                              Rp. 6.500,00                    
                        1 – Rp 10.797.000,00 : Rp. 10.803.500,00
            =            Rp. 6.500,00          =      Rp. 6.500,00            = Rp. 6.500.000,00         
1        – 0,999                          0,001

d.    BEP (Kg)  = BEP (Rp) : harga/ kg
                       = Rp 6.500.000,00 : Rp. 50.000,00
                       =  130 kg        



















                       


10
 


BAB IV
PEMBIAYAAN


4.1    Sumber dana
   Dalam usaha penggemukan sapi potong ini, dana yang diperlukan didapat dari iuran anggota kelompok Rp 2.450.000,00 / per orang dengan jumlah anggota 5 orang.  Sehingga terkumpul dana sebesar Rp12.250.000,00

  4.2  Pengelolaan Dana
         Agar dana menjadi efisien dan efektif maka perlu adanya pengelolaan dana dengan rinci dan baik. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola dana antara lain :
1.      Mencatat setiap ada pemasukan dan pengeluaran.
2.      Tidak membeli barang yang tidak diperlukan.
3.      Membeli barang yang murah dengan kualitas yang sesuai standart.
4.      Menabung.

















DAFTAR PUSTAKA

Erlangga,Erick, 2012. Asyiknya Panen Rupiah dari Beternak Sapi Potong. Tanggerang selatan: Pustaka Agro Mandiri

Sugeng Y. Bambang, 2002. Sapi Potong. Jakarta : Penebar Swadaya

Yusran M. Ali, 2012. Menyusun Ransum Penggemukan Sapi Potong. Jawa Timur : Agro Inovasi

















17
 


Lampiran 1. Tabel Perkiraan Berat Badan Sapi Potong Bedasarkan Pada Pengukuran Lingkar Dada Sapi Potong
Lingkar dada
Perkiraan berat badan (kg)
65
75
80
85
90
100
110
118
124
130
137
142
147
150
155
160
165
170
175
180
185
190
195
200
35
45
50
60
70
90
120
145
170
190
220
245
265
285
302
330
365
400
432
475
512
560
608
649
















             Catatan :

18
                   Sumber : Sugeng

Lampiran 2 : Tabel Kandungan Komposisi Makanan Ternak
Bahan
    BK (%)
    PK (%)
    TDN(%)
Rumput Gajah Muda
14,16
16,16
56,86
Rumput Gajah Tua
23,63
6,00
49,11
Rumput Lapangan Segar
20,10
10
55
Rumput Lapangan Kering
74,19
8,50
56.86
Singkong
86
2,60
60
Dedak Padi Halus
86,00
10,00
68,00
Ampas Tahu
10,00
20,00
70,00
Jerami Padi Kering
80,00
4,50
42,89
Daun Pisang
25,47
13,15
52,16
Konsentrat Broiler
87,00
21,50
71,00
Urea
99
279
0

                           Sumber : Yusran ,2012




















19
 












LEMBAR KONSULTASI

Nama          : Uswatun Kasanah
Kelas : XI a Kesehatan Hewan
Pembimbing : Drh. Lidya Astuti S
No
Tanggal
Uraian
Paraf